Langsung ke konten utama

Pernah

Aku sibuk dengan rindu, kamu sibuk dengan ragu. Sebuah fakta yang berada di tengah ruang perasaanku dan kamu. Entah apa yang kamu pikirkan, aku yang terluka atau dia yang kamu suka? Baiklah, anggap saja aku tak mengerti segala yang terjadi hari ini. Ku biarkan kamu berbagi hati sampai kamu menyadari ada aku yang berdiri di sudut ruangan sendiri. Aku tak memaksa dan memintamu untuk pergi, sebab aku sadar kamu hanya sedang bosan berkasih sayang denganku lagi. Iya, kamu hanya bosan. Tak lama lagi, kamu pasti akan kembali dan menyadari kesalahanmu. Meski itu tak akan cukup untuk membuatmu berhenti pergi saat bosan. Mungkin.

 

 

*Ditulis ketika kita sedang jauh-jauhnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rahasia

Apalagi yang lebih menyenangkan dari hubungan kita sekarang?  Aku bersyukur kita bisa sedekat ini, meski hanya sebatas teman. Menganggumi senyummu yang mampu meredakan badai hari-hariku. Menikmati tawamu ditengah rapuhnya jiwaku. Dan tentunya aku bisa dengan bebas berlari kearahmu tanpa takut kehilangan. Mungkin kamu tidak menyadari,  Degup jantungku yang diam-diam terselip diantara obrolan sederhana kita. Aku berharap, suatu saat nanti kamu menyadari betapa aku menganggumi sosokmu dari awal perjumpaan kita. Terimakasih atas hadirmu yang mampu menghidupkan aku kembali yang hampir mati.  Terimakasih telah membangunkan semangatku untuk menyusun ulang segala mimpi yang sempat terkubur. KAMU; semoga tempatku untuk pulang suatu saat nanti, wajah yang akan kulihat pertama kali saat lelah sudah menyelimuti jiwa.